Bayu Setiawan

“Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?” tanya dingin dirinya yang tua seakan-akan apa yang baru ia dengar keluar dari sisi kiri kepalanya…

Makhluk berdaging sepertiku ini ingin menjadi tuhanmu, memberikan apa yang seharusnya milikmu. Diriku yang memiliki napas ini ingin menjadi…

R berkata—dengan tipis rasa tidak senang di wajahnya: “Ini batasnya,” sembari menunjuk ke sebuah garis di tengah meja yg dibentuk oleh…

Lapang punggungnya tak bersayap, terhampar luka yang terlihat sadis dan mengerikan. Tak lagi darah segar menetes turun, tapi masih merahlah…

Walau tidak terbuat dari besi, benda itu tetaplah cukup berat. Membuat suara keras ketika menghantam meja besi di hadapanku. Jika aku boleh…

“Nama yang aneh,” ucapnya sembari sedikit tertawa. “Bukan pertama kalinya aku mendengar itu.” Aku tidak mengenal wanita itu—yang bersandar…

Bunga-bunga itu mencintai dirinya—aku mencintai dirinya. Hitam bola matanya, hitam helai rambutnya, sehitam arang bekas kayu pembakaran. Dia…

Satu menarik napas, semua melakukannya. Ia berkedip, begitu pula lainnya. Membasahi bibir keringnya dengan ludah, menengadahkan kepala…

Aku tidak pernah senang ketika mendengar suara langkah kaki itu. Berat, suara derit, dan rasa sakit yang dibawanya. Keempat—tidak—ketiga…

Dari celah kelopak mata, aku dapat melihat seberkas cahaya. Perlahan semakin terang dan akhirnya memenuhi pandangan buramku, sebuah lampu…

Sejak awal Ayah memang tidak ada, beberapa tahun kemudian Ibu menghilang. Tidak bisa melihat, tidak bisa berjalan, dan sebentar lagi…

Hari ini aku kembali menemukan setangkai bunga. Gardenia. Itulah nama tanaman mungil berkelopak kecil di genggamanku ini. Di laci mejaku…

Aku sudah tidak memiliki penyesalan, atau seperti itulah aku menganggapnya. Entah karena tiada tempat tuk mengistirahatkan jiwa ini, atau…

Aku tidak menyangka hari ini akan tiba. Lima tahun? Tidak, kurasa lebih lama. Akhirnya penantianku akan berakhir, entah kenapa bahuku terasa…

“Jadi apa hubunganmu sama wanita itu?” “Suami dari teman baiknya.” “Sudah kuduga,” ia mendengus. Keputusan yang tepat memilih meja ini…

Tubuh kecilnya tercelup merah darah, menggenang di bawah kaki yang gemetar. Pisau kecil, suara darah yang menetes dari ujungnya. Aku membuka…

Sepertinya aku tidak punya pilihan selain percaya… kan? “Aku tidak akan mengulanginya lagi.” Aku melempar senyum kecil, “Aku paham, kok…

“Jadi kali ini pohon, ya?” Menoleh, mata lembut miliknya menyapaku, “Begitulah, sudah dua hari ini aku mengerjakannya.” “Dua hari?” aku…

“Apa ini tidak apa?” “Ini lebih dari cukup, terima kasih! Aku tidak tahu harus membalasnya dengan cara apa…” “Apa anda bisa menceritakan…

“Besok aku akan menikah.” “HAH?!” “Jangan tiba-tiba berteriak seperti itu.” “Maaf, aku tidak menyangka orang sepertimu menghubungiku untuk…

Rambut hitam miliknya merupakan sesuatu yang jarang, dengan kulit pucat dan pakaian serba gelap membuatnya tampak bagai malaikat kematian…

“Tunjukkan dirimu sebelum diriku mengeluarkan perintah tuk menebang pohonmu, dryad.” Angin mulai berhembus dari penjuru arah, daun-daun yang…

“Ah, ternyata kamu yang menyapaku, Syhre.” “Selamat datang, Nyonya.” “Kepala Pelayan?” “Beliau sedang bepergian.” “Benar juga.” “Hamba akan…

Diriku merupakan seseorang yang dipanggil duke, seseorang yang berdiri tepat di bawah perintah Paduka. Walau begitu, diriku tidak memiliki…

Kali ini saya akan membahas salah satu jajanan yang terkenal akan rasa manis dan tekstur khasnya, brownies. Nama Amanda Brownies sendiri…

Kosong, seperti bagaimana mestinya. Sedikit angin berhembus, berkas cahaya jingga. Tanganku bergerak atas dasar kewajiban, aku masih di sini…

“Sebenarnya ini tidak terlalu bagus.” “Heh?” Wanita itu memejamkan mata dan membuat setengah senyum, “Garisnya sangatlah indah, terlihat…

Hari 1 Aku akan mati sebentar lagi, lebih tepatnya seratus hari lagi, itulah yang wanita berjubah putih itu katakan di depan kedua orang…

Di balik senyuman, sebuah kemalangan merangsang dan menjalar. Di balik tawa, sebuah jeritan menggema di luar nalar. Di balik kebahagiaan…

Tak ada suara yang terdengar, hanya kesunyian menjelang senja yang mengisi kekosongan ruang. Sesekali gesekan antara kulit yang membalik…

“Lagi?” aku langsung kembali memasukkan ponsel ke dalam saku celana tanpa membukanya. Melirik ke kalender yang ada di atas meja, tidak salah…

Kulangkahkan kaki ini di atas keringnya rerumputan, layu dan gersang tanpa ada tetesan hujan. Kugapai angin yang tak terlihat dan tak…

Di sekelilingku, di sekitarku, di hadapanku maupun belakangku, semua tampak sama. Udara kering yang berhembus melewatiku, membawa bau bubuk…

“Maaf… apa kamu bisa mengulanginya?” “Hah?! Kamu benar-benar meminta seorang gadis untuk mengulang pernyataan cintanya?!” “Bukan itu…

“Apa anda yakin tidak diberikan alamat yang salah?” “Meragukanku?” “Tentu saja tidak, tidak pernah sekalipun perasaan itu muncul di hati…

“KENAPA?!” Semua pasang mata tertuju kepada wanita itu, ia yang telah menghempas meja hingga kopi di cangkirnya tertumpah beberapa tetes…

“Sudah makan?” Sembari menggaruk belakang kepala aku menggeleng canggung. “Sudah kuduga. Apa pekerjaanmu sudah selesai?” Aku mengambil wajan…

Tidak masuk. Aku memungut kaleng itu dan membuangnya seperti orang pada umumnya. Terlalu cepat untuk dibilang malam, walau begitu matahari…

Ada sesuatu di sebelahku. Tergeletak begitu saja, aku tidak tahu milik siapa. Seikat bunga berkelopak biru gelap, berkebun bukanlah hobiku…

“Apa aku mengganggu?” Ia berbalik dengan cepat, kakinya gemetar tuk sesaat, matanya membelalak menatapku, “Bagaimana ada orang di sini…

“Terima kasih semuanya ❤❤❤❤” – NekoNeko (streamer) “(┬┬﹏┬┬)” – Truedreamnotexist “Gak sabar minggu depan 👏👏👏” – thisIsNot “Kameranya…

Akan ada tiga orang di tempat ini, termasuk diriku, si Penyihir sudah menempati posisinya, sepertinya ksatria tampan itu terlambat. Seperti…

Bibirnya merayap dari tulang selangkaku menuju leher, segera aku mendorong bahu tegapnya seketika hisapan yang kembali membangkitkan gairah…

“Permisi, aku ingin satu yang ini.” “Ya, saya akan segera menyiapkannya, mohon tunggu sebentar.” Ia tidak memintaku tuk menunggu di dalam…

Aku membuka pintu, “Apa aku menganggu?” Yang ada di tangannya merupakan sebuah botol berukuran besar, aku pernah melihatnya di suatu tempat…

“Apa yang ingin kamu lakukan, Bodoh?” “Ternyata Nona Rembulan dan Nona Bintang, daku menunggu kedatangan kalian,” pria dengan badan kurus…

“Bagaimana aku bisa berakhir di sini.” “Percepat langkahmu, dasar pemalas!” “Tunggu sebentar! Aku ke sini bukan karena keinginanku sendiri…

“Aku pergi dulu.” Kusangkutkan sepasang earphone ke lubang telingaku, memasukkan kedua tanganku bersamaan dengan smartphone ke dalam saku…

Tempat ini hanya memberiku rasa mual tidak tertahan sejak aku turun dari mobil. Menyadari keterlambatanku, segera aku mempercepat langkah…

Di seberang sana, sebuah rumah tua bersemayam sendiri. Dinding kayunya yang mulai lapuk termakan waktu, pagar-pagar tuanya yang diselimuti…